Apa itu Ukiran atau Pahatan?
Ukiran atau pahatan adalah seni membuat gambar atau hiasan dengan memahat atau mengukir pada benda seperti kayu, batu, logam, atau bahan lainnya. Teknik ini telah ada sejak zaman kuno dan masih terus digunakan hingga saat ini. Di Indonesia, terdapat banyak daerah yang terkenal dengan ukiran atau pahatannya. Berikut adalah 14 daerah yang patut Anda kunjungi jika Anda ingin melihat keindahan dan keahlian ukiran atau pahatan.
Bali dikenal sebagai pulau dewata yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Namun, Bali juga terkenal dengan seni ukirannya yang khas. Ukiran Bali biasanya terlihat pada arsitektur bangunan, patung, dan aksesoris seperti topeng dan patung-patung dewa atau hewan.
Keindahan Ukiran pada Bangunan Bersejarah
Ukiran Semarang juga terlihat pada bangunan-bangunan bersejarah lainnya seperti bangunan pemerintahan atau rumah-rumah tua. Keindahan ukiran pada bangunan-bangunan ini mencerminkan kemegahan arsitektur kolonial Belanda yang pernah mendominasi kota ini. Anda dapat melihat ukiran pada pintu-pintu, jendela-jendela, atau hiasan dinding yang menambah keindahan bangunan-bangunan tersebut.
Ukiran Minangkabau merupakan seni ukir yang terkenal di Padang, Sumatra Barat. Ukiran Minangkabau biasanya terlihat pada rumah adat dan bangunan bersejarah lainnya. Keindahan ukiran Minangkabau mencerminkan kekayaan budaya Minangkabau yang masih lestari hingga saat ini.
Ukiran pada Rumah Adat
Rumah adat suku Sasak memiliki ciri khas dengan ukiran-ukiran yang indah. Anda dapat melihat ukiran pada tiang-t
Ukiran pada Peralatan Rumah Tangga
Di Baliem Valley, Anda dapat melihat ukiran pada peralatan rumah tangga suku Dani seperti alat makan, alat masak, dan peralatan rumah tangga lainnya. Ukiran-ukiran ini sering menggambarkan motif-motif alam, binatang, atau simbol-simbol kepercayaan suku Dani.
Senjata tradisional suku Dani juga dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah. Panah, busur, tombak, atau perisai yang diukir dengan motif-motif khas suku Dani menjadi bagian dari warisan budaya dan keahlian seni rupa suku ini. Keindahan ukiran pada senjata-senjata tradisional ini mencerminkan keberanian dan kepercayaan suku Dani.
Ukiran pada Gedung-Gedung Tua
Anda dapat melihat ukiran pada gedung-gedung tua di Bandung.
Ukiran pada Bangunan Bersejarah
Yogyakarta memiliki banyak bangunan bersejarah seperti keraton, candi, dan pura yang dihiasi dengan ukiran-ukiran indah. Anda dapat melihat ukiran pada dinding, pintu, jendela, dan tiang-tiang bangunan. Motif-motif ukiran ini sering menggambarkan cerita-cerita legenda atau kisah-kisah sejarah.
Selain ukiran, Yogyakarta juga terkenal dengan seni pahatan batik. Pahatan batik adalah teknik memahat atau mengukir pada kain batik yang telah dicanting. Pahatan batik biasanya menghasilkan pola-pola yang rumit dan detail, menggambarkan motif-motif tradisional Jawa seperti wayang, bunga, atau hewan.
Jepara terkenal dengan ukiran kayu yang berkualitas tinggi. Hasil karya para pengrajin Jepara banyak diekspor ke luar negeri dan menjadi koleksi para pecinta seni. Ukiran Jepara biasanya terlihat pada mebel, patung, dan dekorasi rumah.
Mebel Jepara sangat terkenal dengan keindahan ukirannya. Anda dapat menemukan kursi, meja, lemari, atau tempat tidur dengan ukiran yang rumit dan indah. Keahlian para pengrajin Jepara dalam membuat ukiran kayu sangatlah mengagumkan.
Ukiran pada Rumah Adat
Rumah adat Minangkabau memiliki ciri khas dengan atapnya yang bergaya tanduk kerbau dan ukiran-ukiran yang indah. Anda dapat melihat ukiran pada tiang-tiang rumah, langit-langit, dan pintu-pintu rumah adat. Motif-motif ukiran ini sering menggambarkan kisah-kisah legenda, mitologi, atau simbol-simbol kepercayaan masyarakat Minangkabau.
Ukiran pada Pintu Rumah
Pintu rumah di Madura sering dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah. Anda dapat melihat ukiran pada panel-panel pintu, serta ukiran pada bagian atas dan samping pintu. Motif-motif ukiran ini biasanya terinspirasi dari alam, mitologi, atau kepercayaan masyarakat Madura.
Tempat Wisata Instagramable di Bogor untuk Liburan Akhir Pekan
Warisan budaya dan tradisi turun temurun ini juga punya sejarahnya tersendiri yang berasal dari sosok pengukir dan pelukis bernama Prabangkara yang hidup di zaman Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit.
Konon dahulu kala Prabangkara sang ahli lukis dan ukir itu dipanggil oleh Raja Brawijaya untuk melukis isterinya dalam keadaan tanpa busana sebagai wujud cinta sang raja. Sebagai pelukis, dia harus melukis melalui imajinasinya karena dia tentu tidak boleh melihat permaisuri dalam keadaan tanpa busana.
Prabangkara melakukan tugasnya dengan sempurna sampai kotoran seekor cicak jatuh mengenai lukisan itu, membuat lukisan permaisuri seakan mempunyai tahi lalat. Raja sangat puas dengan hasil karya Prabangkara namun begitu melihat ‘tahi lalat’ tersebut, maka marahlah sang raja dan menuduh Prabangkara melihat permaisuri tanpa busana, sebab lokasi tahi lalatnya persis dengan kenyataannya!
Prabangkara pun dihukum dengan diikat di layang-layang, diterbangkan, dan kemudian jatuh di Belakang Gunung yang kini bernama Mulyoharjo. Seniman ukir yang terasing itu kemudian hidup di sana dan mengajarkan ilmu ukir kepada warga Jepara di mana keahlian itu lestari hingga saat ini.
Mendunia Berkat Kartini
Sosok Raden Ajeng Kartini ternyata juga punya dampak besar dalam memajukan dan mengembangkan seni ukir Jepara. Dia melihat kehidupan para perajin ukir di tanah kelahirannya yang tidak beranjak dari kemiskinan, sesuatu hal ini sangat mengusik batinnya. Kartini kemudian memanggil beberapa perajin dari daerah Gunung Mulyoharjo tempat diwariskannya ilmu seni ukir dari Prabangkara untuk bersama-sama membuat ukiran seperti peti jahitan, meja kecil, figura, tempat perhiasan, dan barang cenderamata lain.
Hasil karya itu kemudian dijual oleh Raden Ajeng Kartini ke Semarang dan Batavia (sekarang Jakarta), sehingga akhirnya kualitas karya seni ukir dari Jepara ini mulai dikenal. Pesanan pun banyak berdatangan dan hasil produksi perajin seni ukir Jepara pun bertambah jenisnya.
Seluruh penjualan barang tersebut setelah dikurangi oleh biaya produksi, uangnya diserahkan secara utuh kepada para perajin dan dapat menaikkan taraf hidup mereka yang berkecimpung di bidang ini.
Sementara itu, Raden Ajeng Kartini terus berinisiatif memperkenalkan karya seni ukir Jepara. Dia mencoba untuk menembus pasar global dengan memberikan berbagai cenderamata kepada teman-temannya yang ada di luar negeri.
Kartini pun semakin gencar untuk mempromosikan kerajinan ukiran Jepara. Dia lantas menghubungi Oost en West (asosiasi kerajinan tangan) di Belanda. Kartini meminta mereka untuk membantu mempromosikan produk seni ukir Jepara. Bahkan, R. A Kartini juga mengirimkan hadiah ulang tahun kepada pemimpin tertinggi Negeri Kincir Angin itu yakni Ratu Wilhelmina.
Seluruh upaya Kartini berbuah manis. Permintaan kerajinan ukiran Jepara melonjak berkali-kali lipat dan berhasil dijual dengan harga tinggi. Hal itulah yang menjadi latar belakang keberhasilan Jepara menjadi daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan kerajinan ukirannya yang mendunia.
Pagar dan Dekorasi Rumah Tangga
Ukiran kayu juga terlihat pada pagar dan dekorasi rumah tangga di Madura. Pagar-pagar rumah dengan ukiran-ukiran yang rumit dan detail menjadi ciri khas yang membedakan dengan daerah lain. Anda juga dapat menemukan dekorasi rumah tangga seperti hiasan dinding atau patung mini dengan ukiran yang khas Madura.
Papua juga memiliki seni ukiran yang khas dan unik. Ukiran Papua biasanya terlihat pada peralatan rumah tangga, senjata tradisional, dan patung-patung suku asli Papua. Keindahan ukiran Papua menggambarkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh daerah ini.